Sekring dan MCB, keduanya tentu mempunyai keuntungan dan kerugian sendiri berdasarkan kondisi kapan dan di mana mereka digunakan. Adapun untuk sekring biasanya dibandrol dengan harga yang murah dan bisa Anda beli di toko listrik atau toko matrial. Sekring juga cenderung bereaksi sangat cepat jika kelebihan beban.
Jika sekring kelebihan beban, hal ini menunjukkan bahwa sekring mampu memberi proteksi yang lebih optimal pada perangkat elektronik yang sifatnya sensitif. Sedangkan, reaksi cepat yang terjadi ini dapat menjadi salah satu kerugian, hal ini karena apabila sirkuit rentan terhadap lonjakan dapat menyebabkan sekring menjadi putus.
Sebuah sekring dan MCB ini tidak bisa ditukar fungsi untuk semua jenis aplikasi. Mengapa demikian? Hal ini karena sekring tidak bisa digunakan dalam kondisi yang membutuhkan GFCI. Biasanya teknisi akan mempertimbangkan apakah sistem sekring atau pemutus lebih baik untuk instalasi listrik atau baiknya diupgrade saja.
Perbedaan Antara Sekering dan Sirkuit Pemutus (MCB)
Biasanya, kelebihan beban bisa membuat rusak peralatan listrik atau pada kasus yang lebih serius juga dapat menyebabkan kebakaran. Adapun sebuah sekring dan sirkuit pemutus berfungsi untuk melindungi sirkuit listrik tersebut dari kelebihan beban yakni dengan cara memutus aliran listrik.
Namun, sekring dan MCB akan memutus aliran listrik dengan cara yang berbeda. Di mana sebuah sekring terdiri dari sepotong logam yang meleleh apabila terlalu panas, sedangkan MCB terdiri dari mekanisme saklar internal yang terputus oleh arus listrik saat tidak aman.
Sekring sendiri lebih cepat digunakan untuk memutus aliran listrik, namun mesti diganti jika sudah meleleh, sedangkan sirkuit pemutus hanya perlu diatur ulang.
Bagaimana Cara Kerja Sekring dan MCB
Kedua peralatan elektronik ini sangat penting dalam dunia kelistrikan, sehingga Anda perlu memahami dengan baik tata cara penggunaannya. Berikut ini beberapa cara kerja sekring dan juga sirkuit pemutus yang perlu Anda ketahui, diantaranya:
Terdapat beberapa jenis sekring yang biasa digunakan pada area perumahan, namun jenis yang paling umum adalah yang terbuat dari kawat logam dan juga filamen yang tertutup oleh kaca. Bahkan, ada juga yang terbuat dari keramik dan kasing logam.
Saat aliran listrik sedang normal, maka sekring akan mengizinkan daya untuk melalui penghalang filamen yang berada di antara sirkuit. Apabila terjadi kelebihan beban, maka filamen akan meleleh dan segera menghentikan aliran listrik.
Umumnya, diperlukan sedikit waktu bagi filamen untuk mencair, sehingga setiap ada lonjakan daya maka akan cepat berhenti. Setelah sekring putus, maka wajib diganti dengan yang baru. Perlu Anda ketahui bahwa ada beberapa tingkat tegangan untuk berbagai kapasitas listrik yang berbeda.
Adapun sekring terbaik untuk digunakan pada sirkuit biasanya yaitu yang memiliki nilai sedikit lebih tinggi dibandingkan arus operasi normal.
Sirkuit pemutus atau MCB ini bekerja dengan dua cara diantaranya yaitu dengan elektromagnet atau strip bi-metal. Adapun kedua cara tersebut tentu memiliki desain dasar yang sama jika diaktifkan.
Saat sudah mencapai tingkat yang tidak aman, maka gaya magnet dari solenoid akan cenderung lebih kuat sehingga tuas logam yang ada dalam mekanisme saklar akan terlempar. Kemudian, strip logam lentur akan melempar saklar dan memutuskan koneksi.
Untuk bisa mengembalikan arus listrik, maka switch hanya bisa dihidupkan kembali usai sirkuit tersebut dihubungkan kembali. MCB atau sirkuit pemutus biasanya berada dalam kabinet switch individu yaitu disebut sebagai kotak pemutus.
Selain itu, switch pemutus sederhana juga bisa mempermudah Anda dalam mematikan sebuah sirkuit di rumah apabila diperlukan saat bekerja pada kabel di lokasi tersebut. Sedangkan, penggunaan lain dari MCB yaitu sirkuit ground interrupter kesalahan atau ground fault circuit interrupter (GFCI) outlet.
Sekring dan Sirkuit Pemutus (MCB) Memiliki Peran dalam Mencegah Sengatan Listrik
Adapun penggunaan tersebut memiliki peran dalam mencegah sengatan listrik. Di mana akan bekerja dengan cara memutus sirkuit pada outlet jika terdapat arus yang tidak seimbang, serta juga bisa direset dengan menekan tombol.
Beberapa penjelasan mengenai perbedaan antara sekring dan sirkuit pemutus (MCB) di atas, diharapkan dapat menjadi referensi baru bagi Anda. Selain itu, memahami cara kerja sekring dan MCB yang baik dan benar sangat penting juga untuk diperhatikan.
Di era modern saat ini, kabel listrik masih menjadi pilihan utama sebagai media penghantar arus…
Fitting lampu merupakan salah satu komponen penting dalam sistem pencahayaan. Fitting ini berfungsi untuk menghubungkan…
Di era modern yang semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan, penggunaan teknologi ramah lingkungan menjadi…
Memasang lampu jalan PJU (Penerangan Jalan Umum) merupakan proses penting yang mempengaruhi kualitas penerangan dan…
Lampu LED flood light menawarkan berbagai keunggulan seperti konsumsi daya yang jauh lebih rendah, umur…
Lampu LED flood light telah menjadi pilihan populer untuk keperluan pencahayaan, mulai dari penerangan eksterior…
This website uses cookies.