Kontaktor merupakan salah satu perangkat elektronik yang biasanya digunakan untuk membantu mempermudah sistem kerja pada pemasangan listrik atau alat lain yang berkaitan. Kontaktor ini bekerja dengan prinsip induksi elektromagnetik, yaitu kumparan yang dialiri tenaga listrik dan menghasilkan Kontak bantu NO (Normally open) tertutup dan NC (Normally Close) terbuka.
Kontraktor ini pada umumnya memiliki dua dua jenis, yaitu kontaktor utama dan juga kontaktor bantu. Jika kontaktor utama ini digunakan untuk rangkaian daya, sedangkan kontaktor bantu ini digunakan untuk rangkaian kontrol. Karena kontaktor ini berhubungan erat dengan penggunaan arus listrik, maka pemasangan dan penggunaannya harus dilakukan dengan baik agar terhindar dari kerusakan dan resiko tertentu.
Saat ini telah beredar banyak kontaktor di pasaran, salah satunya adalah kontaktor Schneider. Kontraktor ini cara kerjanya menggunakan recoil. Berikut ini penjelasan lebih lengkap mengenai kontaktor Schneider.
Mengenal bagian – bagian kontaktor Schneider
Pada kontaktor Schneider terdapat bagian-bagian penyusunnya, setiap bagian ini memiliki kegunaan masing-masing. Sebelum melakukan pemasangan, tentu perlu memahami bagian-bagian dari kontaktor Schneider. Berikut bagian-bagian tersebut :
- Terminal A1 dan A2
- Sepasang NC (Pin 21 dan 22)
- Sepasang NO (Pin 13 dan 14)
- 3 pasang NO utama (Pin 1 sampai dengan 6)
NO merupakan Normally Open, atau istilah untuk terbuka ketika tidak ada arus di coil. Sedangkan NC merupakan Normally Close, atau istilah untuk tertutup ketika tidak ada arus di coil.
Fungsi utama bagian kontaktor
Terminal pada kontaktor Schneider yakni terminal A1 dan As merupakan pasangan coil penggerak yang memiliki peran dalam menggerakkan relay kontaktor Schneider. Coil ini sendiri merupakan magnet utama yang bekerja ketika dialiri listrik, jika tidak dialiri listrik ke terminal tersebut, maka kontaktor Schneider ini tidak akan berfungsi.
Ketika listrik mengalir ke coil, maka kedua terminal ini atau pin 1 sampai 6 akan terhubung, begitu pula dengan pin 13 dan 14. Namun untuk pin 21 dan 22 akan terbuka. Dan jika arus listrik dimatikan di coil A1 dan A2, maka 3 pasang NO beserta NO di pin 13 dan 14 akan terbuka.
Cara pasang kontaktor Schneider
Setelah mengetahui bagian-bagian dari kontaktor Schneider beserta fungsi utamanya, maka tahap selanjutnya adalah pemasangan kontaktor Schneider. Cara pemasangannya ini perlu diperhatikan baik-baik agar tidak terjadi kesalahan. Berikut tahapan untuk memasang kontaktor Schneider :
- Pertama, kita harus memasang dulu Kabel positifnya kita ambil dari MCB, kita harus menyambungnya dari MCB ini ke A2. Untuk rekornya ada di A1 dan A2, untuk fasa dan netral nya dapat dipasang terlebih dahulu.
- Setelah terpasang fasanya, kemudian akan menjemper atau menyambung untuk kutub negatifnya ya ke A1. Setelah kita memasang kutub positif dan negatifnya kita akan menjemper untuk calon bebannya nanti, jadi input-nya kita masukkan ke positifnya ke n1 satu dan negatifnya untuk ke n3.
- Kemudian setelah dijemper untuk negatif dan fasanya, selanjutnya coba untuk menyambung ke bebannya nanti. Untuk percobaan dapat menggunakan lampu.
- Setelah kita merakit untuk kontraktornya, kemudian sambungkan dengan MCB untuk pengamannya, kita akan mencoba atau menguji untuk kontraktor ini apakah bekerja dengan baik atau tidak sebelumnya kita pastikan dulu untuk arus dan netralnya sudah berada di Terminal Blok.
- Jika ingin menambahkan lampu indikator tinggal menambahkan saja di NO atau Normally Open. Hal ini bertujuan jika bebannya menyala maka lampu indikator ini juga akan menyala.
PT Mega Citra Bestari dipercaya untuk memegang lisensi distributor Schneider. Produk Schneider sudah terkenal karena mempunyai kualitas lebih tinggi daripada yang lain baik itu MCB Box, Switch, dan Sockets. Temukan berbagai produk Schneider dan beberapa merek lainnya pada PT Mega Citra Bestari. Segera hubungi kami untuk mendapatkan penawaran menarik.