Tagihan jebol akibat pemakaian listrik yang boros memang seringkali meresahkan ibu rumah tangga setiap bulannya. Sebagian besar ibu rumah tangga atau anak kost sering mengalami kegalauan sendiri terhadap tagihan listrik bulanan yang membengkak tiba-tiba. Jika sudah begitu, Anda perlu lebih berhemat lagi.
Adapun besarnya tagihan listrik rumah tangga, biasanya bukan hanya karena tarif dasar listrik (TDL) yang tidak mengalami penurunan dari waktu ke waktu saja. Melainkan, Anda juga perlu menyadari adanya beberapa perilaku yang salah akibat pemborosan listrik. Oleh karena itu, Anda perlu belajar menghemat listrik.
Upaya penghematan ini, sebenarnya bisa Anda mulai dengan melakukan hal-hal sepele di rumah. Sebagian besar orang, kebanyakan tidak menyadari jika selama ini sudah menggunakan barang-barang elektronik dengan tidak semestinya. Maka dari itu, Anda perlu juga meneliti lagi apa yang salah dengan pemakaian listrik di rumah.
Pemakaian Lampu yang Dapat Membuat Boros Listrik di Rumah
Pemakaian listrik di rumah memang terkadang suka tidak terkontrol dengan baik, terlebih jika Anda sibuk dan sangat membutuhkan daya listrik yang lebih besar guna menyelesaikan pekerjaan. Berikut ini beberapa tipe individu kala menggunakan lampu yang dianggap boros listrik, diantaranya:
- Penggunaan Lampu Pijar TL, Mulailah Ganti dengan LED
Jika harus diurutkan dari tingkat hematnya, lampu LED adalah jenis lampu yang paling hemat listrik saat ini, setelah itu barulah lampu CFL, dan terakhir ada lampu pijar yang terkenal paling boros listrik. Maka usahakan untuk berhenti menggunakan lampu pijar di rumah.
Sangat direkomendasikan bagi Anda untuk menggunakan jenis lampu LED yang kredibilitasnya cukup bagus dan tentunya hemat listrik, dibandingkan harus membeli barang murah namun daya tahannya kurang baik.
- Penggunaan Lampu Dobel
Tak hanya lampu 10 watt saja, melainkan kini juga tersedia lampu 1-3 watt yang dapat digunakan sebagai penerangan kamar Anda ketika tidur. Sama halnya dengan penerangan di ruang tamu. Untuk memenuhi kebutuhan ini, tentunya Anda harus membuat saklar baru atau bahkan membeli saklar tarik.
Selain itu, jika Anda merasa salah satu ruangan sudah cukup terang berkat bantuan sinar lampu dari ruang lain, maka usahakan untuk mematikan lampu pada salah satu ruang atau bisa juga dengan memperkecil daya watt lampu.
- Penggunaan Lampu Seharian Non Stop, Matikan Setidaknya 2 Lampu yang Tidak Perlu pada Pukul 17.00-20.00
Untuk menghemat pemakaian listrik di rumah, sebisa mungkin jangan biarkan lampu menyala pada siang hari. Anda bisa memaksimalkan sinar matahari sebagai sumber penerangan utama.
Adapun dengan cara ini dipercaya ampu menghemat biaya lampu yang awalnya mencapai Rp186 ribu, kini terpangkas menjadi Rp60 ribu hingga Rp70 ribu. Cara ini memang ampuh dan benar adanya. Sehingga, Anda perlu menerapkannya di rumah agar dapat menghemat lebih dari 60 persen.
Penghitungan Pemakaian Lampu Guna Menghemat Biaya Listrik
Pemakaian lampu penerangan merupakan salah satu pemborosan yang cukup besar dalam skala rumah tangga. Orang seringkali mengabaikan pemakaian lampu karena merasa wattnya tidak terlalu besar. Padahal jika pemborosan itu dilakukan berkepanjangan, akumulasinya juga akan besar.
- Dalam melakukan perhitungan biaya (TDL), pertama-tama Anda perlu menghitung energi yang digunakan dalam satuan kWh (kilowatt hour).
- Adapun rumus kWh = daya alat listrik X lama pemakaian (jam). Setelah itu, diperoleh total pemakaian listrik untuk seluruh rumah tinggal Anda dengan mengakumulasikan pengalian watt listrik dengan jam pakai, selanjutnya jumlahkan setiap unitnya.
- Sebagai contoh, jika dalam sehari Anda menyalakan 20 buah lampu di rumah selama 10 jam lamanya. Lalu, rata-rata lampu tersebut sebesar 20 watt maka besar kWh yang diperoleh dalam sehari yaitu 20 watt x 20 pcs X10 jam/1.000* = 4 kWh sehari (*dibagi 1.000 karena satuannya kW.
Beberapa barang elektronik khususnya lampu, memang perlu diperhatikan agar tidak memakan banyak daya listrik di rumah. Jika ingin lebih menghemat pemakaian listrik, sebaiknya Anda mulai memperhitungkan biaya dan penggunaan barang elektronik di rumah secara efisien agar tidak membengkak.